Dewasa ini istilah budaya tidak hanya jadi trend dan mempesonakan, tetapi juga dipandang membantu kebanyakan orang dalam membuat perbandingan antara aspek-aspek simbolik suatu budaya dan aspek-aspek simbolik sebuah organisasi. Menurut Suryadi (2003:109) munculnya perhatian yang tinggi terhadap konsep budaya organisasi
Dimensi Pengukuran Iklim Sekolah
Banyak peneliti telah mengidentifikasi berbagai dimensi untuk mengukur iklim sekolah. Salah satunya menurut Gunbayi (2007:2) adalah Halpin & Croft (1963), yang mengajukan delapan dimensi iklim organisasi. Empat di antaranya berfokus pada perilaku guru, yaitu disengagement, hindrance, esprit dan intimacy. Empat
Pentingnya Iklim Sekolah
Uraian mengenai urgensi iklim sekolah didasarkan pada dampak yang dapat ditimbulkannya merujuk kepada berbagai hasil peneiltian. Cohen et.al. (2009) menjelaskan, selama tiga dekade terakhir telah terjadi pertumbuhan penelitian yang luar biasa yang membuktikan pentingnya iklim sekolah. Penelitian membuktikan bahwa iklim
Pengertian Iklim Sekolah
Litwin dan Stringer (dalam Gunbayi, 2007:1) menjelaskan iklim sekolah didefinisikan secara bervariasi oleh para ahli sebagai hasil dari persepsi subjektif terhadap sistem formal, gaya informal kepala sekolah, dan faktor lingkungan penting lainnya yang memepengaruhi sikap, kepercayaan, nilai dan motivasi individu